Jumat, 18 Januari 2013

KOLABORASI ANTARA GURU DENGAN ORANG TUA GUNA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PERILAKU HORMAT DI SD 016521 SEI BALAI


PENELITIHAN PENDIDIDKAN

KOLABORASI ANTARA GURU DENGAN ORANG TUA GUNA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PERILAKU HORMAT DI SD 016521 SEI BALAI



Oleh:



Nama          : Wahyu Sutrisno










A.                     Latar Belakang Masalah
Salah satu permasalahan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu proses pembelajaran seperti metode mengajar guru yang tidak tepat, kurikulum, manajemen sekolah yang tidak efektif, kurangnya motivasi  siswa dalam belajar dan mulai melemahnya tingkat moral siswa dewasa ini.
Realita lapangan menunjukan bahwa siswa SD 016521 Sei Balai kurang memiliki kemauan belajar dan lemahnya perilaku hormat yang dimiliki. Banyak siswa merasa “ogah-ogahan” dan kurang menghargai guru di dalam kelas, tidak mampu memahami dengan baik pelajaran yang disampaikan oleh guru-guru mereka. Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak mempunyai  motivasi dan rendahnya tingkat moral yang di miliki.
Guru merupakan sosok yang sangat diperlukan dalam lingkup pendidikan. Kenapa? Karena guru merupakan tonggak untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pembangunan. Segala tindakan guru akan senantiasa dicontoh dan dipuja muridnya. Dalam kenyataanya anak akan lebih patuh kepada guru daripada orang tua. Kenyataan di lapangan dalam melakukan proses pembelajaran yang dilakukan guru agar tercipta mutu pendidikan yang sesuai dengan yang diharapkan tidaklah berbuah manis, tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Karna bagaimana pun seorang guru memilki batasan- batasan. Disinilah peran orang tua di tonjolkan, orang tua harusnya ikut untuk mendidik dan membantu guru dalam proses belajar dan mengajarnya.
Satu persepsi tujuan yang sama guru dan orang tua dalam pendidikan yakni mengasuh, mendidik, membimbing, membina serta memimpin anaknya menjadi orang dewasa dan dapat memperoleh kebahagiaan hidupnya dalam arti yang seluas-luasnya. Hal ini sebagai penunjang pencapaian visi Bangsa Indonesia berdasarkan ketetapan MPR RI No. IV/2004 tentang GBHN (1996:66).
Hal besar itu akan diawali dari pendidikan dari orangtua sebagai pendidik pertama dalam rumah tangga. Sebagai tindak lanjut pendidikan, orangtua yang mempunyai ruang lingkup dan kapasitas yang sangat terbatas maka anak itu disekolahkan. Disinilah dibutuhkan kerja sama yang baik antara guru dan orangtua murid, sehingga murid senantiasa tetap berada dalam kontrol-kontrol. Dengan demikian murid tidak mempunyai peluang untuk melakukan hal-hal yang mengarah pada tindakan yang melanggar tatanan kemasyarakatan.
Dengan kerja sama antara guru dan murid menyebabkan terjadinya pertukaran informasi antara guru dan orangtua sekitar fenomena dan peristiwa yang melingkupi diri murid dalam kehidupan sehari-harinya. Pertukaran informasi sekitar fenomena kehidupan murid baik dalam lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat merupakan suatu titik nadi kehidupan yang perlu diperhatikan oleh guru dan orangtua dalam rangka mengawasi aktivitas keseharian murid, khususnya dalam aktivitas belajar dan perilaku moralnya.
Melalui kolaborasi tersebut orangtua akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang tingkat keberhasilan anaknya dalam mengikuti aktivitas disekolah. Disamping itu, orangtua juga akan mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang sering dihadapi anak-anaknya disekolah, juga dapat memperoleh informasi tentang kondisi anak-anaknya dalam menerima pelajaran, tingkat kerajinan, malas, bodoh, atau bagaimana etikanya dalam pergaulannya. Sebaliknya, guru dapat pula mendapatkan informasi tentang kondisi kejiwaan muridnya yang dipengaruhi oleh lingkungan keluarganya, dan keadaan murid dalam kehidupannya ditengah-tengah masyarakat dan sebagainya.
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah (guru), orangtua murid, masyarakat, dan pemerintah. Dengan demikian, semua pihak yang terkait harus senantiasa menjalani hubungan kerja sama dan interaksi dalam rangka menciptakan kondisi belajar yang sehat bagi para murid. Interaksi semua pihak yang terkait akan mendorong murid untuk senantiasa melaksanakan tugasnya sebagai pelajar, yakni belajar dengan tekun dan tetap berberilaku sesuai etika yang di ajarkan.
Selain interaksi tersebut, ada juga interaksi yang mutlak harus dilaksanakan yang secara langsung dapat mewujudkan aktivitas belajar dan kegiatan berprilaku yang baik, yakni interaksi antara guru dan murid. Interaksi yang dimaksud mengindikasikan terpadunya dua jenis kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Aktivitas belajar yang dilakoni murid sebagai pelajar dan aktivitas mengajar yang dilakukan oleh guru sebagau tugas profesional guru dalam pandangan Sudjana (1994:31) bahwa:
Kegiatan yang diharapkan dapat mendorong murid untuk lebih aktif dan lebih bergairah dalam belajar karena kegiatan belajar dan mengajar yang berdaya guna dimaksudkan untuk mencapai tujuan pengajaran atau pembelajaran.
Selanjutnya, hubungan timbal balik antara orangtua dan guru yang benilai informasi tentang situasi dan kondisi setiap murid akan melahirkan suatu bentuk kerja sama yang dapat meningkatkan aktivitas belajar dan berperilaku hormat murid baik di sekolah maupun di rumah.
Hubungan kerja sama antara guru dan orangtua murid sangatlah penting untuk proses belajar dan moral anak khususnya di SD 016521. Jika hal ini tidak tercapai, tentu akan berimplikasi pada kemunduran kualitas proses belajar mengajar dan perilaku hormat murid, dan akan menurunkan mutu pendidikan. Dengan demikian, maka diperlukan langkah-langkah yang dapat mendukung terlaksananya peningkatan aktivitas belajar perilaku hormat dari murid yang dilakukan oleh orangtua, guru dan keduanya dalam hubungan kerja sama saling membantu dalam meningkatkan aktivitas belajar dan perilaku hormat dari murid tersebut. Walaupun kendala yang dihadapi yang tentunya tidak sedikit, tetapi dengan tujuan yang jelas sebagai pelaksana dan penanggung jawab pendidikan oleh orangtua dirumah atau di keluarga, dan guru dilingkungan sekolah maka hubungan tersebut dapat diwujudkan. Dari uraian di atas maka peneliti dapat mengambil judul KOLABORASI ANTARA GURU DENGAN ORANG TUA GUNA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PERILAKU HORMAT DI SD 016521 SEI BALAI.
B.                      Identifikasi Masalah
Pada proses belajar mengajar siswa- siswi di SD 016521 terlihat penurunan akativitas belajar siswa dan penuruna moral siswa. Hal ini menyebabkan prestasi siswa- siswi di SD 016521 menurun. Pada proses belajar mengajar, siswa- siswi tampak tidak serius mengikuti pengajaran dan terkesan acuh tak acuh. Begitu pula dengan moral siswa- siswi yang tampak melemah seiring dengan kemajuan jaman. Siswa- siswi mulai berani membantah nasihat dan perkataan guru dan orang tuanya. Hal ini terjadi karna tidak adanya kolaborasi antara guru dan orang tua yang dapat menciptakan keadaan yang kondusif bagi proses belajar siswa.

C.                     Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini hanya membahas mengenai kolaborasi antara guru dan orang tua guna meningkatkan aktivitas belajar dan perilaku hormat siswa- siwsi yang ada di SD 016521. Dalam penelitian ini indikator meningkatnya aktivitas belajar dan moral siswa di lihat dari proses pembelajaran selama di kenai tindakan, meningkatnya hasil belajar dan membaiknya moral yang di lihat dari hasil tes siswa- siswi.
D.                     Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belelakang diatas maka dapat di rumuskan suatu masalah sebagai beriku:
1. Bagaimana pengaruh kolaborasi antara guru dan orang tua terhadap aktivitas belajar dan perilaku hormat siswa?
2. Bagaimanakah bentuk hubungan kerja sama antara guru dan orangtua dalam meningkatkan aktivitas belajar dan Perilaku hormat murid di SD 016521?
3. Seberapa jauh kolaborasi antara guru dan orang tua dapat mempengarui kegiatan dan prilaku hormat siswa?
E.                      Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1.                       Meningkatkan aktivitas belajar siswa-siswi di SD 016521 Sei Balai.
2.                       Meningkatkan perilaku hormat siswa siswi di SD 016521 Sei Balai.
3.                       Memberikan kesadaran terhadap guru dan orang tua tentang pentingnya kerjasama mereka dalam mendidik anak disekolah dasar.
F.                      Manfaat Penelitian
Penelitih mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi :
1.                       Siswa dapat meningkatkan aktivitas belajar dan perilaku hormatnya.
2.                       Guru dapat mengerti tentang pentingnya kolaborasi(kerjasama) dengan orang tua guna meningkatkan aktivitas belajar dan perilaku hormat murid.
3.                       Orang tua dapat mengerti akan pentingnya kolaborasi(kerjasama) dengan guru guna meningkatkan aktivitas belajar dan perilaku hormat anaknya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.                     Kerangkah Teoritis
Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu. Sekian banyak pengertian dikemukakan dengan sudut pandang beragam namun didasari prinsip yang sama yaitu mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi tugas, kesetaraan, tanggung jawab dan tanggung gugat
Kolaborasi adalah adalah bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-pihak yang terlibat secara langsung dan tidak langsung yang menerima akibat dan manfaat. Nilai-nilai yang mendasari sebuah kolaborasi adalah tujuan yang sama, kesamaan persepsi, kemauan untuk berproses, saling memberikan manfaat, kejujuran, kasih sayang serta berbasis masyarakat. (CIFOR/PILI, 2005). (Dikutip dari : ecopedia.wordpress.com)
Berdasarkan kamus Heritage Amerika (2000), kolaborasi adalah bekerja bersama khususnya dalam usaha penggambungkan pemikiran.
Gray (1989) menggambarkan bahwa kolaborasi sebagai suatu proses berfikir dimana pihak yang terklibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan padangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan.
Belajar/ aktivitas belajar:
Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.
Moh. Surya (1981:32)definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. 
Definisi Belajar menurut Robert. M. Gagne dalam bukunya : The Conditioning of learning mengemukakan bahwa : Learning is a change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and wich is not simply ascribable to process of growth ; Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja.
Ngalim Purwanto, (1992 : 84) mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. 
Definisi Belajar enurut Ernest R. Hilgard, Belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.
Pengertian Belajar Cronbach (1954) berpendapat : Learning is shown by a change in behaviour as result of experience.
Menurut Spears : Learning is to observe, to read, to imited, to try something themselves, to listen, to follow direction
Sedangkan Perilaku Hormat:
Thomas Lickona adalah nilai-nilai yang menjunjung tinggi hak azasi manusia dan memperkokoh martabat manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Perilaku hormat adalah suatu tindakan menghargai kepada orang lain. Atau perilaku takzim dan hikmat kepada orang lain.
B.                      Kerangka Konseptual
Upaya yang dilakukan untuk mendorong siswa aktif dan bermoral di dalam linkungan sekitas. Guru dan orang tua tidak berkolaborasi dengan baik sehingga siswa- siswi mengalami kemunduran moral dan aktivitas belajarnya.
Penerapan kolaborasi guru dan orang tua lebih mendorong kemandirian, keaktifan dan tanggung jawab baik dari guru, orang tua dan siswa-siswi yang bersangkutan. Kolaborasi antara guru dan orang tua di harapkan dapatmeningkatkan aktivitas dan moral siswa. Berdasarkan paparan diatas, maka kerangka penelitian tindakan kelas dapat di gambarkan sebagai berikut:
Keadaan Awal
Hasil Akhir
·      Menjelaskan tentang kolaborasi antara guru dan orang tua
·      Penerapan kolaborasi antara guru dan orang tua
·      Refleksi dari hasil siklus mengenai kolaborasi antara guru dan orang tua
·      Peningkatan aktivitas moral siswa
·      Peningkatan moral siswa
Kurang ada kerjasama antara guru dan orang tua, sehingga berdampak menurunnya aktivitas dan moral siswa-siswi.
Tindakan
 












Evaluasi Akhir
Evaluasi Efek
Evaluasi Awal
                                                                                       


Gambar 1: Alur Kerrangka Berpikir
C.                     Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir diatas maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah:
1.                       Penerapan kolaborasi antara guru dan orang tua dapat meningkatkan aktivitas belajar dan moral siswa –siswi SD 016521
2.                       Penerapan kolaborasi antara guru dan orang tua dapat meningkatkan prestasi siswa-siswi SD 016521.




BAB III
PELAKSANAAN
A.                     Lokasi dan Waktu Penelitihan
Penelitihan ini dilakukan di SD 016521 Sei Balai pada semester ganjil bulan febuari sampai maret 2012. Dengan menyesuaikan jam pelajaran di SD 016521 Sei Balai.
B.                      Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa- siswi SD 016521 Sei Balai kelas 1-6 yang di wakili oleh 5 orang siswa dari setiap kelasnya. Dan objek penelitian ini adalah kolaborasi yang di lakukan guru dan orang tua siswa.
C.                     Teknik Dan Alat Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam PTK ini ada dua, yaitu Observasi dan Angket :
1.                       Observasi
Dalam penelitian ini terdapat tiga lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi keaktivan belajar siswa, lembar observasi  perilaku hormat siswa dan lembar observasi mengenai kolaborasi guru dan orang tua.
2.                       Angket
Angket di bagikan kepada siswa yang fungsinya melihat sejauh mana kolaborasi yang tercipta dan apa dampak yang terjadi bagi proses belajar mengajar siswa- siswi.
D.                     Intrumen Penelitian
1.                       Peneliti
Peneliti merupakan intrumenkerna peneliti sekaligus perencana, pelaksana,pengumpul data, penganalisis, penafsir data dan pada akhirnya sebagai pelapor penelitihannya (Lexy J Moleong 2007: 168)



2.                       Lembar Observasi
Dalam penelitihan ini digunakan tiga lembar obsevasi yaitu, lembar observasi mengenai aktifitas belajar siswa, lembar observasi mengenai perilaku hormat siswa, dan lembar observasi mengenai sejauh mana kolaborasi antara guru dan orang tua. Semua itu di gunakan untuk mencarai permasalah dan cara memecakan masalah yang ada.
Tabel 1: Kisi- kisi Aktivitas belajar siswa
nNo
Aspek
Butir
11.
Aktivitas belajar siswa di kelas
a.                        Bertanya
b.                       Mengmukakan pendapat
c.                        Penguasaan bahan

1.                       2.
8. 9.
4. 7
2.
Aktivitas belajar siswa di rumah
a.                        Mengerjakan tugas
b.                       Mengulang pelajaran

3.5
6. 10

Tabel 2: Kisi- kisi perilaku hormat siswa
nNo
Aspek
Butir
11.
a.                        Menghormati orang tua
1.2.3.4.5
2.
b.                       Menghormati guru
6.7.8.9.10
3.
c.                        Menghormati teman
11.12.13.14.15.
Tabel 3: Kisi- kisi kolaborasi guru dan orang tua
No
Aspek
Butir
1.                  
Informasi/tindakan guru kepada orang tua
1.2.3.4.5
2.
Informasi/tindakan orang tua kepada gu
6..7.8.9.10

.
2.      Angket keaktivan dan perilaku hormat siswa setelah guru dan orang tua berkolaborasi.
Tabel 4: kisi- kisi angket
No
Aspek yang Diamati
Butir
1.                        
Keaktivan Belajar
a.                        Bertanya
b.                       Mengmukakan pendapat
c.                        Penguasaan bahan
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10
2.
Perilaku hormat
1.                       Hormat kepada guru
2.                        Hormat kepada orang tua
3.                       Hormat kepada teman
11.12.13.14.15.16.17.18.19.20

E.                      Analisis Data
Analisis data yang di gunakan adalahreduksi data yaitu kegiatan pemilihan data, penyederhanaan data serta tranformasi data kasardari hasil catatan lapangan. Penyajian data berupa sekumpulan informasi dalam bentuk tes naratif yang di susun, di atur dan di ringkas sehingga mudah di pahami. Hal ini dilakukan secara bertahap dan di lakukan penyimpulan dengan cara diskusi dengan mitra kolaborasi. Untuk menjamin pemantapan dan kebenaran data yang dikumpulkan dan dicatat dalam penelitian digunakan triangulasi. Triangulasi diartikan suatu ternik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang sudah ada (Sugiono, 2005:83)



1.                       Analisis Data observasi aktivitas belajar
Data hasil observasi  dianalisis untuk mengetahui sejauhmana keaktivan belajar siswa. Penilaian dilihat dari hasil skor pada lembar observasi yang digunakan. Persentase diproleh dari skor pada lembar observasi dikualifikasikan untuk menentukan seberapa besar keaktivan siswa. Hasil data observasi ini dianalisis dengan pedoman kreteria sebagai berikut:
Tabel 5: Kreteria keaktivan belajar siswa dan perilaku hormat
Persentase
Kreteria
75%- 100%
50%- 79,99%
25%- 49,99%
0%-25,99%
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah

Peneliti menggunakan kreteria tersebut karana dalam lembar observasi terdapat empat kreteria penilaian. Sehingga terdapan empat kreteria keaktivan. Cara menghitung persentase keaktivan siswa (sugiono 2001,83) Berdasarkan lembar observasi yang di gunakan adalah sebagai berikut:
Begitu pula denga lembar observasi lainnya.
2.                       Analaisis Angket keaktivan dan perilaku hormat siswa setelah guru dan orang tua berkolaborasi
Angket keaktivan dan perilaku hormat siswa terdiri dari 20 butir pertanyaan dengan rincian 10 butir positif (+) dan 10 butir negatif (-). Penskoran angket untuk butir (+) adalah 4 untuk jawaban selalu, 3 untuk jawaban sering, 2 untuk jawaban kadang-kadang dan 1 untuk jawaban tidak perna. Untuk butir negatif  skor 1 untuk jawaban selalu, 2 untuk jawaban sering, 3 untuk jawaban kadang-kadang dan 4 untuk jawaban tidak perna. Data hasil angket dibuat klasifikasi dengan kreteria sebagai berikut:
Tabel 6: Kreteria keaktivan belajar dan perilaku hormat setelah guru dan orang tua berkolaborasi
Persentase
Kreteria
75% -100%
50%- 74,99%
25%- 49,99%
0%- 24,99%
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
rendah
Peneliti menggunakan kreteria tersebut karna dalam angket terdapa empat pilihan penilaian. Cara menghitung angket keaktivan belajar dan perilaku hormat setelah guru dan orang tua menurut sugiono (2001:81) adalah sebagai berikut:
F.                      Desain Penelitihan
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang di lakukan secara kolaboratif. Dalam penelian kolaboratif yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan yang di mintai melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah penelitih (Suharsimi Arikunto , 2002:17). Menurut Kemmis dan Taggaart ada beberapa tahapan dalam penelitian ini (Rochiati Wiriaatmadja, 2005:66) yaitu:
1.                       Perencanaan (Plan)
2.                       Tindakan (Act)
3.                       Pengamatan (observe)
4.                       Repleksi (Reflect)
Dalam penelitihan ini di lakukan 2 (dua) siklus. Siklus di hentikan apabila kondisi siswa pada keadaan yang di inginkan. Dalam hal ini berperilaku hormat dan aktifitas belajar naik.
Alur Penelitiannya adalah:
Gambar 2: Model spiral dari Kemmis dan Teggrat
G.                     Prosedur Penelitian
1.                       Tahapan Penelitihan Siklus I
a.                        Perencanaan
Pada tahan ini peneliti mempersiapkan apa-apa saja yang diperlukan dalam semua kegian. Seperti, peneliti menginteruksikan kepada guru dan orang tua untuk saling berkolaborasi dengan baik sesuai dengan panduan penelitih, lembar observasi dan lain-lain.
b.                       Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dilakukan pada tiga minggu pertama  pemantapan kolaborasi guru dan orang tua. Setelah guru dan orang tua diberikan pemantapan materi mengenai kolaborasi yang baik. Peneliti, orang tua dan guru siap untuk melakukan tindakan.  Guru dan orang tua saling membantu dan memberi informasi seputar masalah dan kegiatan siswa saat disekolah dan anak saat di rumah. Sedangkan peneliti meng-observasi semua kejadian-kejadian yang ada di siklus tersebut.
c.                        Observasi
Dilakukan selama proses tindakan di jalankan. Dengan mencatatan kejadian- kejadian yang timpul akibat adanya kolaboras iterhadap guru dan orang tua.
d.                       Refleksi
Pada tahap ini peneliti, guru dan orang tua melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan pada siklus I yang di gunakan pada bahan pertimbangan perencanaan pembelajaran pada siklus berikutnya. Jika hasil yang diinginkan belum tercapai maka di lakukan berbaikan yang di laksanakan pada siklus berikutnya.
2.                       Tahap Siklus II dan Siklus III
Rencana siklus II dimaksudkan sebagai hasil refleksi dan perbaikan pelaksanaan kegiatan pada siklus I. Sedangkan kegiatan pada siklus III dimaksudka  sebagai refleksi  dan berbaikan pelaksanaan pada siklus II.Tahapan siklus II dan III mengikuti tahapan- tahapan yang ada pada siklus I.









BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.                     Pelaksanaan Tindakan Dan Hasil Penelitihan Pada Siklus I
Kegiatan perbaikan pembelajaran ini dilakukan oleh peneliti dalam 2 siklus. Hal ini bertujuan agar aktivitas belajar dan perilaku hormat siswa membaik bahkan meningkat. Dari hasil tindakan yang dilakukan diperoleh data secara kuantitatif dan kualitatif.
B. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan persiapan-persiapan untuk melaksanakan tindakan siklus I. Persiapan-persiapan yang dilakukan diantaranya:
1.                       Memberi pemahaman kepada guru dan orang tua seputar kolaborasi yang baik dan benar.
2.                       Menyusun pedoman observasi aktivitas guru, orang tua dan siswa.
b. Pelaksanaan
Tindakan siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 6 febuari 2012, dimulai pukul dan berarkhir pada 20 febuari 2012. Sebelum pelaksanan tindakan penelitih memberikan pedoman dan teknik kepada guru dan orang tua seputar kolaborasi yang baik dan yang ingin dijalankan.
Pada tahap pendahuluan, orang tua mulai memberikan informasi kepada guru mengenai kegiatan dan perilaku anak mereka di lingkungan rumah. Begitu guru yang juga memberikan informasi seputar kegiatan dan perilaku siswanya di lingkungan sekolah. Guru dan orang tua mulai sama-sama mengawasi anak/ siswa dan memberikan pemahaman serta informasi yang diperlukan anak/ siswa untuk menunjang aktivitas belajar dan moralnya. Sedangkan peneliti melakukan observasi.


1. Hasil Tes
Siswa diberikan berupa angket untuk mengukur skor aktivitas belajar dan moral mereka yang diwakili 5 orang untuk mesing-masing kelasnya dengan waktu yang di berikan 10 menit. Pada saat pengisian siswa terlihat antusias. Berikut adalah hasilnya:
Gamabar 3: Hasil Skor siklus 1
Ket:
75% -100% - Sangat tinggi
50%- 74,99% - tinggi
25%- 49,99% - sedang
0%- 24,99%       - rendah
2. Hasil Observasi
Pada siklus ini skor rata-rata yang di peroleh siswa untuk kinerja guru dan orang tua yang telah mengoprasikan sistem kolaborasi adalah 65 atau di katagorikan cukup baik. Sementara untuk aktivitas belajar siswa 50 atau di katagorikan kurang baik dan moral anak di kirasan angka 60, ini juga dikatagorikan cukup baik. Observasi dilakukan selama dua minggu dan bersamaan dengan berlangsungnya siklus 1. Berikut adalah hasil observasi dilihat dari diagram.

Gambar 4: Hasil Observasi
c. Temuan Tindakan Siklus I
Rendahnya peningkatan pada siklus ini terjadi karna kurang maksimalnya kinerja guru dan orang tua untuk mengoprasikan sistem kolaborasi yang direncanakan. Di samping itu para siswa yang kurang menerimah keadaan yang timbul akibat tindakan yang diberikan.
d. Refleksi
Berdasarkan pada pengamatan tindakan siklus I, bahwa pelaksanaan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan perilaku hormat siswa  belum optimal. Dimana orang tua dan guru kurang mengerti untuk menjalankan suatu kolaborasi yang baik.
Dari serangkaian kegiatan yang terdapat kekurangannya pada pelaksanaan tindakan siklus I seperti yang diuraikan di atas, peneliti melakukan diskusi dengan guru dan orang tua untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang akan terjadi pada pelaksanaan tindakan siklus II serta membahas tentang persiapan-persiapan dengan mantap untuk pelaksanaan tindakan tersebut. Hal-hal yang dimaksudkan itu berupa kegiatan yang semestinya dilakukan oleh guru dan orang tua yaitu:
1.                       Guru dan orang tua sama-sama mengawasi  keadaan anak( kesehatan, kehadiran, sikap dan sifat anak)
2.                       Orang tua membantu mengerjakan tugas anak saat dirumah.
3.                       Orang tua memeriksa catatan anak saat dirumah.
4.                       Orang tua mendampingi anak belajar.
5.                       Orang tua memberi informasi keadaan anaknya kepada guru.
6.                       Orang tua menasehati anak seputar kegiatan yang baik.
7.                       Guru memeriksa pekerjaan siswa .
8.                       Guru member informasi tentang aktivitas dan perilaku siswa kepada orang tua.
9.                       Guru member informasi keadaan anak di sekolah kepada orang tua.
10.                   Guru memberi nasihat atas perilaku siswa.
11.                   Guru memberi informasi seputar prestasi belajar siswa
B.                      Pelaksanaan Tindakan Dan Hasil Penelitihan Pada Siklus II
C.                     Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus II
Kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini pada dasarnya sama dengan yang dilaksanakan pada siklus I. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus II berdasarkan hasil refleksi kegiatan siklus I, kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan siklus I akan diperbaiki dan disempurnakan pelaksanaannya pada siklus II ini.
a.                       Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan persiapan-persiapan untuk melaksanakan tindakan siklus II. Persiapan-persiapan yang dilakukan diantaranya:
1.                       Memberi pemehaman seputar kolaborasi yang baik kepada guru dan orang tua.
2.                       Menyusun pedoman observasi.
b.                       Pelaksanaan
Tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Maret 2012, dan berakhir pada tanggal 20 maret 2012. Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti memberikan pedoman kepada guru dan orang tua untuk menjakalankan kolaborasi dengan baik sesuai intruktur peneliti. Serta pedoman observasi penilaian aktivitas dan perilaku hormat siswa.
Pada tahap pendahuluan, orang tua mulai memberikan informasi kepada guru mengenai kegiatan dan perilaku anak mereka di lingkungan rumah. Begitu guru yang juga memberikan informasi seputar kegiatan dan perilaku siswanya di lingkungan sekolah. Guru dan orang tua mulai sama-sama mengawasi anak/ siswa dan memberikan pemahaman serta informasi yang diperlukan anak/ siswa untuk menunjang aktivitas belajar dan moralnya. Sedangkan peneliti melakukan observasi.
1.                       Hasil Tes
Siswa diberikan berupa angket untuk mengukur skor aktivitas belajar dan moral mereka yang diwakili 5 orang untuk mesing-masing kelasnya dengan waktu yang di berikan 10 menit. Pada saat pengisian siswa terlihat antusias. Berikut adalah hasil:
Gamabar 5: Hasil Skor silklus II

Ket:
75% -100% - Sangat tinggi
50%- 74,99% - tinggi
25%- 49,99% - sedang
0%- 24,99%       - rendah

2.                       Hasil Observasi
Pada siklus II ini skor rata-rata yang di peroleh secara keseluruhan baik, dengan skor 90 untuk kolaborasi yang terjadi antara guru dan orang tua, 85 untuk aktivitas belajar siswa dan 90 untuk perilaku hormat siswa. Berikut adalah hasil observasi dilihat dari diagram.
gambar 5: hasil observasi
c.                        Temuan Tindakan Siklus II
Siswa sudah mengalami peningkatan aktivitas belajar yang menonjol pada siklus II ini. Begitu pula dengan perilaku hormat siswa yang mengalami peningkatan yang derastis. Ini berkat penguasaan skema mengenai kolaborasi yang terjadi pada guru dan orang tua.
d.                       Refleksi
Berdasarkan pengamatan pada siklus II, bahwa pelaksanaan tindakan memang harus dilakukan dengan sunggu-sunggu dan sepenuh hati baik dari guru, orang tua maupun peneliti untuk mencapai hasil yang diinginkan.
D.                     Pembahasan
1.                       Aktivitas belajar dan perilaku hormat
Peningkatan aktivitas belajar dan perilaku hormat pada siklus I kurang baik. Hal ini di karenakan kurang pahamnya guru dan orang tua untuk menjalankan kolaborasi yang baik dan benar.
Peningkatan yang terjadi di siklus II lebih tinggi dibanding pada siklus I. Hal ini di sebabkan kesiapan dan kematangan pengetahuan guru dan orang tua seputar kolaborasi yang baik dan benar. Peningkatan aktivita belajar dan perilaku hormat dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 6: perbedaan dari setiap siklus








BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.                     Kesimpulan
Setelah kegiatan dilaksanakan yang melibatkan guru, orang tua dan siswa yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan perilaku hormat di SD 016521, penelitih melakukannya dalam dua (dua) siklus. Dalam penelitian ini, peneliti mempersiapkan materi serta metode yang sesuai.
Secara garis besar kegiatang penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.                       Menyusun rencana kegiatan yang sistematis.
2.                       Menjelaskan sekema tentang kolaborasi yang baik kepada guru dan orang tua.
3.                       Melakukan observasi
4.                       Melakukan perhitungan observasi
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, skor rata-rata untuk aktivitas belajar adalah 50 dan perilaku hormat 43. Sedangkan di siklus II, untuk aktivitas belajar menempati skor 90 dan perilaku hormat 87. Pada siklus II dianggap telah terpenuhinya tujuan dan indikator-indikator yang telah ditetapkan pada awal penelitian. Maka dari itu siklus selanjutnya tidak dilakukan.
B.                      SARAN
Dengan selesainya laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih kurang sempurna dari harapan pembaca, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun dan melengkapi laporan ini.Tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan partisipasi dan dukungan dari semua pihak, teman sejawat dan dosen pembimbing yang memberi masukan dan bimbingan selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan penyusunan laporan ini.


Daftar Pustaka
Ayu. Sry. Relationship Between Interpersonal Communication In The Family And Understanding Moral Of Youth. Jurnal International. 2007
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dewi. Rosmala. 2010. Penelitian Pendidikan. Medan: Pasca Sarjana
Unim W.S.Winkel, psikologi pengajaran, Gramedia, Jakarta, cet II.1989
Detjen, E.W.and Detjen M.F,Elementery school guidance.New York: mc.graw hill book company,1952
Irawan. Afrianto. COLLABORATIVE LEARNING. Jurnal International.2008
Manurung. Tiurma. Terhempasnya Wibawa Guru: Satu Kajian Kontrastif Karya Sastra Masa Kini Dan Masa Lalu. Jurnal Nasional seputar Moral. 2005
Sergiovani S. Thomas. Leadership for school. New york. 2001
Robin Pam. New Prinsipal’s.Virginia.2004
Wayan Nurkancana. pemahaman individu.surabaya.nasional Indonesia: 1993 Alisyahbana,Takdir.Budaya.jakarta.1969
Witherington, H.C.1978.educational psychology, terjemahan: M.Buchori. Jakarta: aksara baru.


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar