Senin, 28 April 2014

CONTOH LAPORAN KONSELING INDIVIDU



CONTOH LAPORAN KONSELING INDIVIDU

A. IDENTITAS KONSELI

Nama : Dewi Sinta

Umur : 17 tahun

Alamat : Desa Serambingan Kec. Lima Puluh kota Kab. Lima Puluh

Jenis Kelamin : Perempuan

B. DESKRIPSI MASALAH
            Konseli adalah remaja perempuan yang sangat pendiam, konseli sekolah di MAN Lima Puluh kelas XI IPA1.
            Di dalam kehidupan bersosial konseli sering diejek dan diperlakukan tidak baik oleh temannya dan dia tak mampu melawan.

C. ANALISIS MASALAH
            Dari hasil wawancara antara konselor dengan klien maka konselor dapat menganalisis permasalahan yang dialami oleh klien adalah klien mengalami sosial, konseli sulit membela diri saat di ejek oleh temannya.

D. RENCANA LAYANAN YANG AKAN DIBERIKAN
            Dari hasil wawancara antara konselor dengan konseli maka rencana layanan yang akan konselor berikan untuk membantu konseli mengentaskan permasalahan yang dialaminya adalah dengan Layanan Konseling Individual.

E. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Waku Pelaksanaan Layanan

Hari                 : Senin

Tanggal           : 21 april 2014

Jam                  : 13.00 – 13.40 WIB

Tempat            : Ruang BK

2. Proses Layanan
a. Tahap Penghantaran
            Dalam memulai hubungan awal antara konselor dengan klien, konselor berupaya menghantarkan klien untuk bisa memiliki rasa aman dan nyaman. dalam hubungan awal ini konselor dan klien mempunyai pemahaman dan persepsi yang sama dalam pencapaian tujuan pelaksanaan proses konseling antara konselor dengan klien dalam rangka nantinya konseli dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya secara mandiri.

b. Tahap Penjajagan
            Setelah berhasil pada tahap pengantaran ini dan terbinanya hubungan awal antara konselor dengan konseli dalam pelaksanaan konseling yang ditandai klien telah memiliki persepsi yang sama dengan konselor dalam melaksanakan konseling. Selanjutnya konselor menjelajahi permasalahan yang dialami klien. Dari penjajakan terhadap permasalahan yang dialami klien informasi yang diperoleh konselor adalah klien memiliki permasalahan dengan salah satu temannya di sekolah, permasalahan dewi adalah dia tidak mampu membela ataupun melawan saat diri sedang di ejek ataupun dilecehkan. Konseli merasa takut saat ingin melawan.
c. Tahap Penafsiran
            Dari hasil penjelajahan terhadap masalah yang dialami oleh klien maka konselor dapat menafsirkan bahwa :

- Konseli mengalami tindakan bullying

- Konseli tidak mampu membela dirinya sendiri/ tidak mampu tegas


d. Tahap Pembinaan

            Setelah berhasil dalam tahap penjajagan ini dan diperoleh informasi maka tahap selanjutnya dilaksanankan tahap pembinaan. Dalam tahap pembinaan ini usaha yang dilakukan konselor dalam membantu klien mengambil keputusan untuk mengentaskan permasalahan yang dialaminya adalah dengan memberikan pelatihan sikap asertif kepada konseli agar konseli mampu tegas dan menghadapi temannya.
            Dalam pengentasan permasalahan ini konselor juga memberikan pemahaman serta motivasi dalam kehidupan sosial konseli, agar konseli percaya diri dan yakin menerapkan sikap asertif dalam kehidupan sosial yang akan dilakukan untuk mengentaskan masalah yang dialami secara serius sehingga mampu menjalankan hidupnya sebagaimana mestinya..

e. Tahap Penilaian
            Dari proses konseling yang dilakukan maka dapat dilihat bahwa permasalahan yang dialami klien sudah mulai berkurang, dan tampaknya dinamika dalam diri konseli sudah mulai hidup kembali yang ditandai dengan mimik wajah.


F. PENILAIAN HASIL LAYANAN
            Dari tahap-tahap konseling yang telah dilaksanakan maka untuk mencapai tujuan proses konseling maka perlu dilaksanakan penilaian untuk melihat bagaimana perkembangan konseli dalam melaksanakan konseling maupun setelah melaksanakan proses konseling, adapun penilaian hasil dari konseling tersebut adalah:
1. Konseli memperoleh pemahaman baru terkait tentang keadaan dirinya dan permasalahan yang dialaminya.
2. Konseli merasa masalah yang dialaminya berkurang dan dinamika dalam diri konsei kembali hidup ditandai dengan semangat dan senyuman serta mimik wajah konseli.
3. Konseli mempunyai rencana dan komitmen kegiatan yang akan dilaksanakannya dalam mengentaskan masalah yang dihadapinya.

G. TINDAK LANJUT
            Untuk mengetahui perkembangan layanan yang diberikan kepada konseli diperlukannya tindak lanjut, untuk mengetahui perkembangan masalah klien dan menetapkan tindak lanjut yang akan diberikan apakah konseling akan dihentikan, dilanjutkan dengan layanan konseling yang lain ataupun di alih tangankan.

5 komentar: