Selasa, 29 April 2014

contoh laporan konseling kelompok

RESUME
Bentuk Layanan                                              : Konseling Kelompok
Penyelenggara                                                 : Wahyu Sutrisno
Sasaran (Anggota)                                           : 7 orang siswi kelas XII yang bernama: Mellisa ( XII IPA 1), Muliasi      Erdiana ( XII IPA 2), Araneda (XII IPS 1), Riska Juliana ( XII IPS 2), Crista (XII IPA 3), Clara (XII IPS 3) dan Eva (XII IPA 4).
Pengamat                                                       : Nur Leli
Lingkungan Pembicaraan                             :
1.                                                                             Topik yang Muncul                                             :
a.      Masalah keuangan
b.      Rindu terhadap ayah
c.       Merasa iri dengan kakak
d.      Merasa tidak dihargai karna numpang dirumah kakek
e.       Sikaf yang terlalu sensitif
f.        Putus cinta
2.                                                                             Topik yang Dibahas                                            : merasa tidak dihargai karna nimpang dirumah kakek
Lain- lain                                                              : kegiatan selingan "TERDAMPAR DIPULAU" (game)

Pembimbing Kelompok     : Wahyu Sutrisno
Penyunting                        : Wahyu Sutrisno

                         skema

                                                                           PK(Wahyu Sutrisno)

                                                              Melisa                                        Eva
                                               Muliasi                                                                   Clara
                                                               Neda                                         Crista
                                                                                        Riska

Anggota : 7 orang siswi kelas XII yang bernama: Mellisa ( XII IPA 1), Muliasi          Erdiana ( XII IPA 2), Araneda (XII IPS 1), Riska Juliana ( XII IPS 2), Crista (XII IPA 3), Clara (XII IPS 3) dan Eva (XII IPA 4)







BEGINING STAGE (TAHAP PERMULAAN)


Pimpinan Kelompok (PK):
“Assalamualaikum wr.wb...dan salam sejatera bagi kita semuanya..selamat pagi anak-anak....”
Anggota (ang):
“Waalaikum salam wr.wb.. selamat pagi pak......”
PK:
“ pertamakali bapak ucapkan terimaksih yang teramat sangat atas kesediaan anak-anak sekalian untuk hadir dalam kegiatan ini. Demi kesusksesan kegiatan kita ini ada baiknya kita awali dengan doa ya anak-anak...doa dimulai...
PK:
“oke, bapak rasa diantara kita ini ada yang telah saling mengenal. Meskipun demikian, dalam kegiatan kelompok kita ini, kita berusaha untuk saling mengenal anggota kelompok secara lebih mendalam. Baiklah, untuk kegiatan selanjutnya kita lanjutkan dengan saling memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama,kelas, hobi, sifat kita ya anak-anak itu bertujuan agar anggota kelompok yang lain dapat mengenal kita secara mendalam....oke akan dimulai dari bapak sendiri. Nama bapak Wahyu Sutrisno, sifat bapak diam namun ceria. Selanjutnya dilanjutkan dari sebelah kanan bapaknya.
Ang:
“ hobinya apa pak?”

PK:
“ hobinya memancing..,
Mellisa:
“Perkenalkan teman-teman, nama saya melisa. Saya dari kelas XII IPA 1. Hobi saya memasak, saya itu orangnya ceria, tapi saya kalau ada masalah tidak mau cerita kepada orang lain. Karna saya ini pemalu pak.”
PK:
“terimakasih melisa, tapi nanti harus PD ya,,Selanjutnya.
Muliasi:
“Perkenalkan teman-teman dan bapak, nama saya muliasi Erdiana. Saya dari kelas  XII IPA 2, hobi saya lari pagi, sedikit mengenai saya, saya itu orang ya ceria, mau kenal dengan siapa saja. Dan terbuka.”
PK:
“Terimakasih Muliasi, selanjutnya....”
Neda:
“Perkenalkan, nama saya oktivian araneda, biasa di panggil neda. Saya dari kelas XII IPS 1. Hobi saya berenang dan jalan- jalan. Saya itu orangnya sulit bergaul, tapi saya bisa akrab dengan teman yang saya anggap cocok dan saya juga orangnya emosian. Terimakasih..”
PK:
“Terimaksih Kembali Neda, selanjutnya..”
Riska:
“Nama saya riska, saya dari kelas XII IPS2. Tetanggaan dengan neda pak. Hobi saya jalan- jalan. Sedikit mengenai saya,saya itu orangnya gak bisa berpura-pura, jika saya gak senang ya saya bilang gak senang, tapi jika saya senang ya saya bilang senang. Saya itu apaadanya pak.”
PK:
“Apaadanya ya riska, bukan adaapanya..?hehe..selanjutnya”
Crista:
“ Nama saya crista, saya dari kelas XII Ipa 3. Hobi saya memasak. Saya itu orangnya sensitif, mudah tersinggung dan saya bukan orang yang terbuka pak”
PK:
“Baik, selanjutnya...”
Clara:
“Halo teman- teman. Perkenalkan, nama saya clara. Saya dari kelas XII IPS 3. Hobi saya bersepeda. Hmmm..saya itu orangnya ceria, muda bergaul tapi jika punya masalah saya saya gak mau ngomong ke orang lain.”
Eva:
“ Nama saya Eva, saya dari Kelas XII IPA 4. Hobi saya lari pak, lari dari kenyataan,,hehe.. lari pagi maksudnya pak. Saya itu orang ya ceria dan sensitif. Terimaksih....
PK:
“Terimaksih kembali eva, baik anak- anak. Kegiatan kita kali ini itu namanay adalah konseling kelompok, uda pada tau apa itu konseling kelompok?”
Riska:
“Kegiatan kelompok untuk membahs masalah teman bersama- sama dan tidak boleh disebarkan ke orang lain”
Crista:
“Sependapat dengan Riska pak.”
PK:
“Jawaban yang bagus, bapak yakin kalian semua sudah perna mengikuti kegiatan ini sebelumnya bukan. Selanjutnya bapak ingin menanyakan tujuan anak-anak sekalian mengikuti kegiatan ini..agendanya anak-anak. Dimulai dari eva..silahkan...”
Eva:
“Agenda saya yang pertama itu pak, ingin menyelesaikan masalah sensitif saya,  saya juga ingin membantu dan berbagi pengalaman dengan teman –teman yang lain pak.”
PK:
“Baik eva, selanjutnya...”
Clara:
“Kalau saya pak, ingin berbagi dan ingin lebih akrab dengan teman-tema yang lain pak.”
Crista:
“ yang pertama itu tentu saya ingin penyelesaian masalah saya pak, dan tentunya juga saya juga ingin berbagi pengalaman pak.”
PK:
“Selanjutnya...”
Riska:
“ Sama dengan yang lain pak, saya juga ingin masalah saya itu dapat terselesaikan, dan saya juga ingin berbagi pengalamna dengan teman- teman yang lain.terimaksih..
PK:
“Terimaksih Kembali, selanjutnya...”
Neda:
“Saya juga ingin bisa menyelesaikan masalah pak, karna saya merasa gak kuat dengan maslah yang neda alami saat ini pak”
PK:
“hmm..Sabar ya neda, selanjutnya..”
Muli:
“saya juga sama pak, ingin menyelesaikan masalah saya dan insyallah masalah teman- teman sekalian”
PK:
“Bagus sekali muli....”
Melisa:
“Saya pak ingin lebih terbiasa berbicara didepan umum pak, karna saya orang ya sangat pemalu. Dan saya juga ingin berbagi pengalaman kengan teman- teman yang lain.”


PK:
“Oke, semuanya sudang mengungkapkan agenda ataupun tujuan yang ingi dicapai. Insyallah semua agenda anak- anak sekalian dapat terpenuhi..amin.”
PK:
“Anak- anak, didalam konseling kelompok terdapat norma-norma kelompok yang harus anak- anak sekalian patuhi dan terapkan.. norma yang pertama itu adalah KERAHASIAAN, anak- anak sekalian dituntut untuk menjaga rahasia terhadap masalah- masalah teman satu kelompok dan hanya membahasnya didalam kelompok...untuk saling meyakinkan, sekarang kirta tarik sumpah ya anak-anak...”
(PK, pengamat dan semua anggota mengucap sumpah)
PK:
“Norma yang kedua itu adalah KETERBUKAAN, anak- anak sekalian dituntut saling terbuka terhadap masalah- masalah yang dialami agar teman- teman yang lain dapat membantu.”
PK:
“Norma yang ketiga adalah KESUKARELAAN, anak- anak juga dituntut untuk kesukarelaanya membantu dan meringankan masalah teman yang nanti dibahas.”
PK:
“Dan norma yang selanjutnya adalah, KENORMATIFAN. Didalam mengemukankan pendapat, saran dan gagasan, anak- anak sekali dituntu untuk menghargai teman yang lain. Gunakan kata- kata yang baik dan angkat tanganlah jika ingin berbicara.”
PK:
“ Sudah dengar norma- norma yang harus anak- anak sekalian patuhi dan terapkan bukan? Apakah anak- anak bisa menerapkan dan mematuhinya?
Ang:
“Bisa pak...............”
PK:
“oke. Untuk kegiatan selanjutnya, gimana kalau kita bermain game? Ada yang meniliki game dan ingin kita mainkan?”
Ang:
“gak ada pak.....
PK:
“Baik, kalau tidak ada....kalau begitu kita bermain TERDAMPAR DIPULAU. Sekarang pejamkan mata kalian. Banyakkan kalau kalian sedang terdampar dipulau terpencil tanpa ada seorang pu bersama kalian...semuanya tidak ada.....rasakan......rasakan anak-anak....jika sudah begitu kita mau meminta kepada siapa.....ayah, ibu, pacar ataupun siapa pun.......ungkapkan anak-anak........
(peserta mengungkapkan tetergantungannya kepada orang- orang yang di sayangi yang hampir semuanya adalah orang tua)



TRANSITION STAGE ( TAHAP TRANSISI)


PK:
“Baik anak-anak, buka mata kalian kembali. Tenangkan diri kalian.......dan sekarang syukuri anak- anak sekalian tidak ada pada kondisi sebenarnya tipermainan tadi....., sudah fres semua?”
Ang:
“ Sudah pak.....................”
PK:
“Sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya, bapak ingin menanyakan kembali seputar norma- norma yang bapak sampaikan tadi, apakah anak- anak sekalian benar- benar bisa menerapkan dan mematuhi norma- norma yang ada tersebut? serta bapak juga ingin anak- anak sekalian bertanggung jawab dalam kelompok.”
Ang:
“Bisa pak.....kami janji akan bertanggung jawab dan mematuhi norma- norma yang ada pak”




WORKING STAGE (TAHAP KEGIATAN)




PK:
“Baiklah anak- anak, jika kalian sudah sama – sama berkomitmen. Maka kita akan masuk ke dalam kegiatan selanjutnya. Kegiatan selanjutnya adalah pengungkapan masalah dari anak- anak sekalian. Bagi anak- anak sekalian yang ingin masalahnya dapat dibantu teman yang lain bisa mulai mengunggapkan masalahnya sekarang. Sebelumnya. Anak- anak sekalian gak perlu khawatir kita kan tadi sudah berjanji untuk menjaga rahasia masalah dari anak-anak sekalian....ayo silakan siapa dulu...”
Melisa:
“Saya pak...”
PK:
“Iya, silakan melisa...
Melisa:
“begini pak, saya suka sangat kangen dengan ayah saya yang kerja di luar kota, sejak kecil saya kurang mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah. Saya merasa ada yang kurang didalam rumah saya. Ayah saya itu haya bisa pulang tiga bulan sekali, itupun dirumah hanya satu minggu. Saya kangen sekali dengan ayah saya pak.....”



PK:
“hhhmmm...Melisa.....ayah bekerja kan untuk melisa, jika melisa kangan melisa kan bisa telpon.”
Melisa:
“Iya sih pak, tapi kan saya mau dimanja-manja ayah saya..hehe..
PK:
“Melisa manja ya, tahan sebentar ya mel, temen melisa ada yang mau ngungkapin masalahnya tuh..”
Neda:
“Saya adalah anak pertama dari 3 bersaudara pak, sejak saya SMA kedua orang tua saya itu berkerja di luar kota. Dan mulai saat itu saya tinggal di rumah kakek saya. Saya merasakan gimana pahitnya numpang dirumah orang, walaupun orang itu kakek saya sendiri. Selain kakek, nenek, saya dan adik- adik saya juga ada om yang tinggal dirumah kakek. Saya dan adik- adik saya sering dimarahi dan saya sering merasa jadi pembantu  pak............ (Neda Menangis).
PK:
“Baik neda, tenangkan diri neda....atur nafas neda...kita dengarkan cerita teman yang lain ya..ayo siapa lagi”
Riska:
“Saya pak, saya adalah anak yang manja sekali dengan ayah saya. Bahkan saya menganggap ayah saya itu lebih sempurna dari pada ibu saya pak. Saya ingat, setiap bangun pagi saya selalu digendongnya keluar kamar. Namun, 2 tahun yang lalu ayah saya itu meninggal akibat kecelakaan, saya sangat tidak terimah dengan meninggalnya ayah saya pak, dulu saya sempat ingin bunuh diri karna tak kuat menahan rasa sakit kehilangan ayah saya. Tapi itu dapat digagal kan ibu saya pak, saya mulai sadar dan mulai menerimah keadaan. Tapi saat ini saya menjadi orang yang sangat sensitif pak. Saya perna ke psikolog. Namun dia tidak bisa membantu saya pak...”
PK:
“Terimaksih Riska...ada lagi yang ingin bercerita tentang masalahnya....?”
Eva:
“belakangan ini saya memiliki masalah dengan orang tua saya pak, tepatnya itu papa saya pak. Begini pak, saya itu di rumah seperti tidak dianggap, disepeleka oleh orang tua saya pak. Mereka menganggap saya ini gak ada apa- apanya dibandingkan dengan kakak- kakak saya  yang mampu bersekolah diluar sumatera dan dibiayai pemerintah. saya sangat sedih dengan keadaan ini pak. Rasanya saya mau lari saja dari rumah....... (Menangis)
PK:
“Tenangkan diri eva,......kita dengarkan cerita teman eva yang lain. Ayo siapa lagi yang mau cerita....?”
Crista:
“ saat ini saya gak punya masalah yang berat pak, ini masalah keuangan saya pak. saya kan anak kos, yang tinggal jauh dari orang tua saya. Dari diberikan uang untuk mengaturnya sendiri. Namun belakangan ini saya suka boros pak. saya gak tau entah enapa saya jadi suka belanja dan jalan- jalan pak. alhasil keuangan saya menjadi bermasalah sekarang pak.”
PK:
“Terimaksih crista, ada lagi.....?
Muliasi:
“masalah saya hampir sama dengan eva pak, kurang dianggap oleh kedua orang tua saya. Saya suka cemburu terhadap kakak saya yang selalu dituruti kemauannya. Sedangkan saya sulit sekali meminta sesuatu dari orang tua saya pak.”
PK:
“Nah, sekarang giliran clara, dari tadi kok diam saja....”
Clara:
“Saya juga memiliki masalah dengan teman dekat(pacar) saya pak, kami sudah pacaran sejak 1 tahun yang lalu. Tapi mendadak kami kemaren putus, gara- gara nya itu karna dia bilang ada orang ketiga dari saya. Padahal saya gak ada selingku pak. kata dia, kita diberitahu sama temannya kalau saya sedang berjalan- jalan dengan lelaki lain. Padahal saya tidak melakukan itu pak. rasanya saya ingin membunuh orang yang memfitnah saya itu pak.”
PK:
“Baik anak- anak, terimahkasih anak- anak sekalian sudah mau bercerita seputar masalah- masalah anak- anak sekalian. Berhubung kegiatan kita terbatas dalam waktu maka kita tidak bisa membahas semua masalah anak- anak sekalian. Bapak minta maafnya....dan bapak janji dalam bertemuan selanjutnya masalah- masalah yang timbul tadi akan kita bahas dan kita coba untuk menyelesaikannya bersama-sam..untuk  saat ini kita hanya membahas satu masalah yang kita anggap penting. Karna kita negara demokrasi. Maka bapak minta pendapat kalian, masalah siapa yang ingin kita bahas dalam kesempatan kali ini?
Crista:
“Masalah dari neda saja pak....”
PK:
“Crista bilang masalah si neda...ada yang ngasih pendapat...?”
Melisa & muli:
“Iya pak, Masalah neda saja. Saya terharu dengar ceritanya tadi.....”
PK:
“Baiklah kalau anak- anak sudah sepakat. Maka dalam kegiatan kali ini kita akan membahas dan mencoba mencari solusi terhadap masalah dari neda......neda, coba ceritakan secara lebih jelas permasalahan yang neda alami......”
Neda:
“Saya adalah anak pertama dari 3 bersaudara pak, sejak saya SMA kedua orang tua saya itu berkerja di luar kota. Dan mulai saat itu saya tinggal di rumah kakek saya. Saya merasakan gimana pahitnya numpang dirumah orang, walaupun orang itu kakek saya sendiri. Selain kakek, nenek, saya dan adik- adik saya juga ada om yang tinggal dirumah kakek. Saya dan adik- adik saya sering dimarahi dan saya sering merasa jadi pembantu  pak, mereka perna berkata kepada saya begini pak”kalau numpang itu sadar diri dong, jangan malas- malasan dirumah” padahal orang tua saya selalu mengirimi uang kepada kakek per 1 bulannya untuk belanja kami, tapi meraka bilang itu kurang.  kami merasa tertekan batin,  kami enggan mengadu kepada orang tua karna kami takut kalau mereka menjadi khawatir dan ribut dengan saudara sendiri.”
PK:
“Apakah semua orang dirumah itu suka memarahi neda?”
Neda:
“Memang tidak semua pak, yang sering memarahi saya dan adik- adik adalah bibi saya dan nenek pak.....”
PK:
“ada yang ingin memberi saran kepada neda?”
Riska:
“Neda, keluar saja dari rumah itu, cari kontakan yang gak besar- besar kali. Dari pada neda tertekan...”
PK:
“Ada lagi.....
Clara:
“Apa perna neda bilang ke bibi dan nenek kalau neda tidak suka dengan perlakuan mereka?
PK:
“pertanyaan bagus clara, silahkan neda tanggapi saran dari riska dan pertanyaan dari clara ya...”
Neda:
“untuk saat ini neda belum terpikir untuk keluar, karna neda ngerasa gak enak dengan kakek. Untuk pertanyaan clara, neda memang belum perna membahas masalah itu dengan bibi dan nenek, neda ngerasa takut dianggap pembangkang nantinya.”
Muli:
“neda juga harus bicara kepada orang tua neda, mereka harus tau gimana keadaan neda saat ini. Neda jangan sok kuat padahal gak kuat. Kasian adik- adik neda....”
(muli dan neda menangis)
(suasana menjadi hening..........)
PK:
“muli.....neda, tenangkan diri kalian. Atur nafas kalian..... benar kata muli, orang tua neda harus tau keadaan neda di sini, gimanapun neda dan adik-adik neda itu adalah tanggung jawab orang tua neda.... gimana menurut neda pendapat muli?”
Neda:
“terimakasih ya muli, itu uda perna neda lakukan. Tapi ternyata bibi neda sudah terlebih dahulu ngadu keorang tua neda. Bibi bisa memutarkan keadaan yang tadinya dia yang harusnya disalahkan menjadi neda yang disalahkan.......”
Crista:
“gitu ya neda, saya rasa neda harus bicara dan memberikan penjelasan kalau neda tidak suka dengan sikap bibi dan nenek kepada mereka.....”
PK:
“bagus crita, neda memang harus ambil sikap dan gak boleh cengeng! Neda harus berani bilang ke bibi neda dan nenek neda.........biar mereka tau apa yang neda rasakan saat ini.”
Eva:
“saya jika punya pengalaman yang agak gak enak di rumah, tapi sedikit beda karna yang menjadi masalanya adalah orang tua saya sendiri. Saya sering dimarahi oleh ibu saya dirumah dan selalu disalahkan. Tapi ternyata setelah saya pikir- pikir, itu memang salah saya. Tidak bermaksud menyalahkan neda. Namun menurut saya gak bakal bibi dan nenek eva menyalakan jika memang tak salah... mungkin sarang eva, neda harus lebih patuh dan mengikuti aturan yang ada saja...
Melisa:
“ kalau saya setuju dengan pendapat riska, neda pergi saja dari rumah itu. Neda bilang ke kedua oarng tua neda dan ngomong juga ke kakek. Mungkin neda bisa tahan, tapi gimanadengan adik- adik neda....? belum tentu mereka sekuat neda...”


PK:
“Pendapat dan saran yang bagus, gimana menurut neda?.....eva bilang neda harus lebih patuh lagi terhadap kakek dan nenek sedangkan melisa tadi menyarankan neda untuk pinta tapi harus dengan baik- baik.......”
Neda:
“ide melisa memang bagus, namun neda gak bisa melakukannya dalam waktu dekat ini. Neda takut akan ada percecokan antara keluarga neda nantinya....”
Clara:
“kalau memang neda gak bisa keluar dari rumah itu, ya mau gak mau neda harus mengikuti saran dari eva tadi. Neda harus mengikuti semua tuntutan yang ada di rumah itu....walaupun berat”
Melisa:
“neda kan tadi bilang, kalau neda takut mengungkapkan perasaan neda kepada bibi dan nenek neda yang sering buat hati neda sakit. mungkin saat ini yang paling penting menurut melisa itu neda harus berani mengungkapkan perasaan neda kepda mereka. Bilang kalau neda sakit hati.”
Neda:
“tapi neda takut bicara dengan mereka........”
PK:
“neda.......neda pasti bisa lakukan itu. Merekan harus tau kalau neda tidak suka dengan perlakuan mereka. Sekarang kita bermain SEANDAINYA ya neda...coba neda berdiri.....sekarang neda byangkan kalau kursi yang di depan neda adalah bibi dan nenek neda....ungkapkan apa yang ingin neda ungkapkan....ayo neda....
(mulanya neda tak mampu mengungkapkan sepata kata pun, namun kemudian neda mulai berbicara sambil menangis dengan kata- kata sedikit mencaci)
(suasana hening mendengarkan neda berbicara)
PK:
“tenangkan diri neda......apa yang neda rasakan saat ini neda?
Neda:
“neda merasa puas mampu berbicara pak, walaupun tidak sungguhan.......”
PK:
“jadi, apa yang akan neda lakukan setelah ini?”
Neda:
“insyallah, neda akan bilang ke bibi dan nenek kalau neda sakit hati dan mencoba untuk keluar dari rumah itu dengan baik- baik.”





TERMINATION STAGE (TAHAP PENGAKHIRAN)



PK:
“bagus sekali neda, bapak rasa itu memang keputusan yang tepat....baik anak- anak kegiatan kita akan segera berakhir. Gimana neda, apakah kamu merasa puas dengan saran- saran teman- teman neda tadi dan merasa keberhasilan di diri neda?”
Neda:
“neda rasa cukup pak, terimahkasih buat bapak dan teman- teman yang mau memberikan sarang dan berbagi pengalaman dengan saya...”
PK:
“terimahkasih kembali neda,,,, karna kegiatan ini akan segera berakhir. Bapak mau menanyakan apakah agenda anak- anak sekalian sudah pada tercapai? Di mulai dari melisa ya....
Melisa:
“agenda saya tercapai pak, saya sudah mulai bisa terbuka dan mampu berbagi dengan teman yang lain.”
Muli:
“Tidak semua agenda saya tercapai pak, karna masalah saya tidak di bahas. Namun saya sudah bisa mencoba membatu teman saya yang memiliki masalah dan berbagi pengalaman.
PK:
“mungkin untuk kegiatan selanjutnya masalah muli yang akan kita bahas, sabar ya muli.....selanjutnya.
Neda:
“Agenda saya sudah tercapai pak, neda sangat puas atas saran –saran dari bapak dan teman- teman. Sekali lagi neda ucapin terimahkasih.......
Riska:
“Agenda saya juga sudah tercapai pak, saya bisa berbagi pengalaman dan membantu teman saya...”
Crista:
“Agenda saya sudah tercapai pak. sama seperti riska pak, saya menjadi mampu berbagi pengalaman dan membatu teman dengan saran- saran yang mudah- mudahan cocok buat neda...
Clara:
“pada dasarnya agenda saya tercapai pak, saya sudah dapat meringankan masalah teman saya. Tapi mungkin kalau masalah saya dibahas pasti agenda saya akan tercapai lebih sempurna......”
Eva:
“Agenda saya tercapai pak, walaupun masalah saya tidak dibahas. Namun saya sudah cukup puas bisa membantu teman saya yang sedang memiliki masalah yang lebih berat dari saya.”
PK:
“Baiklah anak- anak, ada beberapa yang agendanya belum tercapai secara keseluruan itu dikarenakan tidak dibahasnya masalahnya. Bapak akan mengadakan kegiatan lanjutan seperti ini setiap minggunya. Bapak harap dikemudian hari agenda- agenda anak-anak sekalian dapat tercapai semua......dan sebelum mengakhiri perjumaan kita bapak mau tau kesan dan pesan dari anak- anak sekalian....silahkan dari eva........”
Eva:
“Saya sangat sengang dengan kegiatan ini, jika bapak mengadakannya lagi saya mau bapak undang lagi kesini”
Clara:
“Saya juga senang pak, dalam kegiatan ini sangat banyak pelajaran yang dapat saya ambil, misalnya saja saya harus menghargai pendapat dan gagasan orang lain serta berskap tanggung jawab dan komitmen. Sarannya, tempat nya kurang santai pak. clara mau diselanjutnya jika clara diundang tempatnya lebih santai”
Crista:
“Saya juga senang pak, bisa membantu teman yang lagi memiliki masalah. Sarannya, gimana kalau kita bawa makanan pasti lebih seru pak.”
Riska:
“Saya senang pak mengikuti kegiatan ini. Sarannya setiap ada kegiatan seperti ini saya mau bapak undang saya....heheh...
Neda:
“Saya senang pak dengan kegiatan ini, selain masalah saya dapat meringankan beban masalah saya. Saya juga dapat lebih akrab dengan teman yang lain.
Muli:
“Saya senang pak, saran muli untuk kegiatan ini sama dengan crista pak. mungkin kegiatan ini akan lebih asik jika ada makanannya pak....heheh”
Melisa:
“Saya juga senang pak, tapi menurut melisa akan lebih asik kalau di lakukan di luar ruangan pak. di bawah pohon gitu...kan lebih sejuk, jadi lebih santai.........
PK:
“terimahkasih anak-anak atas saran- sarannya , akan bapak pertimbangkan ya....anak- anak...kegiatan kita sudah berakhir....mari kita tutup kegiatan kita ini dengan berdoa...berdoa mulai.........
(Hening berdoa)
PK:
“Doa selesai, anak- anak....sebelum embubarkan diri mari kita mernyayi lagunya D’MASSIV. JANGAN mENYERAH...dan di lanjutkan dengan bersalam- salaman...........
(bernyayi dan bersalam-salaman)






KONSELING KELOMPOK
LAPORAN
Pelapor                                : Wahyu Sutrisno
Penyunting         : Wahyu sutrisno
  1. UMUM
Konseling kelompok kali ini diselenggarakan  sebanyak satu kali yang diikuti oleh tujuh orang anggota. Adapun nama- nama anggota tersebut adalah Mellisa ( XII IPA 1), Muliasi      Erdiana ( XII IPA 2), Araneda (XII IPS 1), Riska Juliana ( XII IPS 2), Crista (XII IPA 3), Clara (XII IPS 3) dan Eva (XII IPA 4). Dan konseling kelompok ini dilakukan di lab BK pada hari rabu tanggal 9 mei 2012.
Laporan Pelaksanaan adalah sebagai berikut:
  1. PELAKSANAAN
Keseluruhan kegiatan kelompok yang dilakukan pada hari itu dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut:
  1. Tahap Permulaan
Tahap ini adalah tahap perkenalan, atau proses memasukan diri ke dalam kelompok. Hal- hal yang dibicarakan dalam taham ini meliputi penjelasan tentang pengertian, tujuan, cara-cara, pelaksanaan dan norma- norma yang ada dalam konseling kelompok.
Kegiatan selingan yang dilakukan pada tahap ini adalah permainan TERDAMPAR DIPULAU, bermainan ini mampu membangkitkan emosi anggota. Anggota dihimbau untuk menghayalkan berada pada suatu tempat yang sunyi dan tak ada satu pun orang. Dan mereka diberikan pilihan untuk memanggil salah satu orang yang mereka anggap penting.
  1. Tahap Transisi
Tahap ini adalah tahap untuk mengantar anggota ke tahap selanjutnya. Pembimbing kelompok mengingatkan kembali komitmen dan tanggung jawab yang harus di patuhi dan jalankan terhadap seluru anggota.
  1. Tahap Kegiatan
Tahap ini merupakan kehidupan yang sebenarnya dari konseling kelompok. Kegiatan kelompok pada tahap ini berjalan dengan baik apabilah tahap sebelumnya juga berjalan dengan baik.ditahap ini anggota telah mengungkapkan masalahnya masing- masing secara bergantian. Masalah- masalah yang timbul adalah sebagai berikut:
  1. Masalah melisa
Melisa merasa kangen dan kurang diperhatikan oleh ayahnya yang kerja diluar kota dan sangat jarang pulang.
  1. Masalah neda
Neda tinggal di rumah kakeknya  ketika orang tuanya ditugaskan diluar kota. Neda merasa bibi dan neneknya semena-mena terhadap neda dan adik adiknya. Neda sering merasa seperti pembantu.
  1. Masalah crista
Crista adalah seorang anak kos. Pada akhir- akhir ini, crista merasa sangat boros. Dia mulai suka belanja dan berjalan- jalan. Itu mengakibatkan keuangannya bermasalah.
  1. Masalah Riska
Riska adalah anak yang manja terhadap ayahnya. Dia merasa lebih membutuhkan ayahnya dibandingkan ibunya. Namun setahun yang lalu ayahnya meninggal. Riska tidak terimah dengan keadaan itu dan perna mencoba untuk bunuh diri namun digagalkan ibunya. Saat ini riska adalah seorsng yang sensitif.
  1. Masalah Clara
Clara memiliki teman dekat (pacar). Hubungan ini sudah berjalan satu tahun. Namun tiba-tiba kemarin mereka putus yang disebabkan oleh fitnahan teman dari pacar clara yang mengatakan clara memiliki selingkuhan. Dan clara sangat benci dengan orang yang memfitnanya dan ingan menghajarnya ataupun bahkan membunuhnya.
  1. Masalah Eva
Eva merasa tidak dianggap oleh kedua orang tuanya. Orang tua eva suka membanding- bandikan eva dengan kakak- kakak eva yang bersekolah diluar kota dan mendapatkan beasiswa. Eva merasa tertekan dan ingn kabur dari rumah.
  1. Masalah muli
Muli mesara orang tuanya tidang adail terhadapnya, ketika kakaknya meminta sesuatu kepada orang tuanya. Orang tuanya langsung memberikannya. Namun ketika muli yang meminta, orang tua muli seakan enggan memberikan apa yang muli minta.
  1. HASIL
Dalam kegiatan ini hanya ada satu masalah yang dapat dibahas karna terbatasnya waktu. Dan masalah yang di bahas adalah masalah dari neda. Cukup banyak hal positif yang didapatkan anggota pada kegiatan kali ini. Diantaranya adalah neda yang sudah mulai merasa tidak sendiri dan bisa melakukan yang terbaik buat dirinya.
  1. TINDAK LANJUT
Sebagai tindak lanjut, pembimbing merencanakan kegiatan susulan yang akan dilakukan minggu depan.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar